Kamis, 31 Maret 2011

Puisi Cinta

Didalam musim dingin dipertengahan tahun,
Saat hujan turun membasahi bumi,
Tatkala semua orang berlindung didalam selimut mereka,
Kita bercanda ditengah hujan….

Ingat ku dimasa lalu,
Masa dimana kita masih menghabiskan waktu bersama,
Masa dimana tidak ada cinta didalam kehidupan kita,
Aku rindu masa itu,
Aku ingin kembali,

Apakah manusia dapat menembus waktu?
Kemarin adalah masa lalu,
Kini adalah masa depan,
Manusia tidak dapat terus berada didalam masa lalu,
Tapi biarlah aku seperti ini,
Menerobos masa lalu, saat dimana aku dapat bersamamu,

Ku tahu rasa ini salah,
Ku tahu kau hanya untuk dia,
Cintamu hanya untuknya,
Namun tidak patutkah ku ucapkan ‘I Love You’?

Mungkin seharusnya aku pergi,
Membawa cinta ini didunia dimana ku boleh mencintaimu
Jadi kuhanya ingin mengatakan,
Goodbye My Love…

Rabu, 23 Maret 2011

Lima Tumbuhan Langka Di Indonesia


  •  Bunga Bangkai (rafflesia arnoldi)
Ditemukan oleh rombongan Sir Stamfort (gubernur East Indi Company di Sumatera dan Jawa) dan Dr. Joseph Arnord, seorang naturalis yang mengadakan ekspedisi di Bengkulu pada tanggal 20 Mei 1818. Kedua nama tersebut diabadikan menjadi nama latin bungan ini oleh Robert Brown.
Kerusakan lingkungan yang terjadi telah menghancurkan banyak habitat-habitat tumbuhan yang menyebabkan punahnya jenis-jenis tumbuhan tertentu, sehingga turut mempengaruhi kehidupan hewan dan penduduk yang tinggal diatasnya.
Padma raksasa (Rafflesia arnoldii) merupakan tumbuhan parasit obligat yang terkenal karena memiliki bunga berukuran sangat besar, bahkan merupakan bunga terbesar di dunia. Ia tumbuh di jaringan tumbuhan merambat (liana) Tetrastigma dan tidak memiliki daun sehingga tidak mampu berfotosintesis. Tumbuhan ini endemik di Pulau Sumatera, terutama bagian selatan (Bengkulu, Jambi, dan Sumatera Selatan). Taman Nasional Kerinci Seblat merupakan daerah konservasi utama spesies ini. Jenis ini, bersama-sama dengan anggota genus Rafflesia yang lainnya, terancam statusnya akibat penggundulan hutan yang dahsyat. Di Pulau Jawa tumbuh hanya satu jenis patma parasit, Rafflesia patma.
Bunga merupakan parasit tidak berakar, tidak berdaun, dan tidak bertangkai. Diameter bunga ketika sedang mekar bisa mencapai 1 meter dengan berat sekitar 11 kilogram. Bunga menghisap unsur anorganik dan organik dari tanaman inang Tetrastigma. Satu-satunya bagian yang bisa disebut sebagai "tanaman" adalah jaringan yang tumbuh di tumbuhan merambat Tetrastigma. Bunga mempunyai lima daun mahkota yang mengelilingi bagian yang terlihat seperti mulut gentong. Di dasar bunga terdapat bagian seperti piringan berduri, berisi benang sari atau putik bergantung pada jenis kelamin bunga, jantan atau betina. Hewan penyerbuk adalah lalat yang tertarik dengan bau busuk yang dikeluarkan bunga. Bunga hanya berumur sekitar satu minggu (5-7 hari) dan setelah itu layu dan mati. Presentase pembuahan sangat kecil, karena bunga jantan dan bunga betina sangat jarang bisa mekar bersamaan dalam satu minggu, itu pun kalau ada lalat yang datang membuahi.

  •   Anggrek Pensil (Vanda Hookeriana)
Angger pensil (Vanda hookeriana) asal Sumatra adalah jenis anggrek yang langka. Anggrek yang banyak diminati para pencinta bunga itu hidup menumpang pada bunga bakung (Crinum asiaticum). Langkanya anggrek ini, dikarenakan habitat anggrek yang ada di Cagar Alam Dusun Besar (CADB), Bengkulu sudah rusak oleh tangan manusia. Kerusakan tersebut juga menyebabkan bunga bakung mati.
Untuk mencegah kepunahan anggrek pensil, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu telah mencoba mengembangbiakkan anggrek ini. Uji coba pengembangbiakan anggrek langka itu di Danau Dendam Tak Sudah (DDTS), Bengkulu. Pada Februari 2005 ditanam sebanyak 20 batang, dan April 2006 sebanyak 7 batang. Ternyata anggrek tersebut dapat tumbuh subur di DDTS.
    Pada bulan Juni ini BKSDA akan menanam kembali 20 batang anggrek hasil penangkaran yang dilakukan oleh BKSDA. Demikian dikatakan Kepala BKSDA Bengkulu, Yohanes Sudarto, Rabu (6/6).
Anggrek pensil memiliki keindahan yang khas. Kesegaran bunga ini dapat mencapai 22 hari. Pada tahun 1882 anggrek ini dinobatkan sebagai “Ratu Anggrek” dan mendapat hadiah “First Class Certificate” dari pemerintah Inggris
  • Bunga Edelweis Anaphalis Javanica
Edelweis Anaphalis Javanica adalah tumbuhan gunung yang terkenal, tumbuhan ini dapat mencapai ketinggian 8 m dan memiliki batang sebesar kaki manusia, tetapi tumbuhan yang cantik ini sekarang sangat langka.
Edelweis merupakan tumbuhan pelopor bagi tanah vulkanik muda di hutan pegunungan dan mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya di atas tanah yang tandus, karena mampu membentuk mikoriza dengan jamur tanah tertentu yang secara efektif memperluas kawasan yang dijangkau oleh akar-akarnya dan meningkatkan efisiensi dalam mencari zat hara. Bunga-bunganya sangat disukai oleh serangga, lebih dari 300 jenis serangga seperti kutu, tirip, kupu-kupu, lalat, tabuhan dan lebah terlihat mengunjunginya.
Jika tumbuhan ini cabang-cabangnya dibiarkan tumbuh cukup kokoh, edelweis dapat menjadi tempat bersarang bagi burung tiung batu licik Myophonus glaucinus. Bagian-bagian edelweis sering dipetik dan dibawa turun dari gunung untuk alasan-alasan estetis dan spiritual, atau sekedar kenang-kenangan oleh para pendaki. Pada bulan Februari hingga Oktober 1988, terdapat 636 batang yang tercatat telah diambil dari Gunung Gede-Pangrango. Dalam batas tertentu dan sepanjang hanya potongan-potongan kecil yang dipetik, tekanan ini dapat dihadapi.
Sayangnya keserakahan serta harapan-harapan yang salah telah mengorbankan banyak populasi, terutama populasi yang terletak di jalan-jalan setapak. Penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa edelweis dapat diperbanyak dengan mudah melalui pemotongan cabang-cabangnya. Oleh karena itu potongan-potongan itu mungkin dapat dijual kepada pengunjung untuk mengurangi tekanan terhadap populasi liar.
  • Anggrek Larat
Anggrek Larat (Dendrobium phalaenopsis) termasuk anggrek langka dari Maluku. Bahkan anggrek Larat termasuk satu dari 12 spesies anggrek langka yang dilindungi di Indonesia. Anggrek Larat (Dendrobium phalaenopsis) juga ditetapkan sebagai flora identitas provinsi Maluku.
Anggrek ini dinamakan Anggrek Larat lantaran pertama kali ditemukan di pulau Larat, Tanimbar, Maluku. Namun lantaran keindahannya itu, semakin hari anggrek larat semakin langka di habitat aslinya.
Anggrek Larat yang dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Cooktown Orchid, berkerabat dekat dengan beberapa jenis anggrek lainnya seperti Anggrek Merpati, Anggrek Albert, Anggrek Stuberi, Anggrek Jamrud, Anggrek Karawai, dan Anggrek Kelembai. Dalam bahasa latin tumbuhan ini dikenal sebagai Dendrobium phalaenopsis dengan sinonim Vappodes phalaenopsis, dan Dendrobium bigibbum. Diskripsi Anggrek Larat. Anggrek Larat yang ditetapkan sebagai flora identitas provinsi Maluku ini mempunyai batang berbentuk gada dengan pangkal berukuran kecil, bagian tengah membesar dan ujungnya mengecil kembali. Daun Anggrek Larat (Dendrobium phalaenopsis) berbentuk lanset dengan ujung tidak simetris. Panjang daunnya kira-kira 12 cm, dengan lebar kira-kira 2 cm.
Bunga Anggrek Larat berwarna keungunan pucat hingga ungu tua. Tersusun dalam bentuk tandan yang tumbuh pada buku-buku batangnya, agak menggantung. Panjang tandan bunganya kurang lebih 60 cm dengan jumlah bunga tiap tandan 6 – 24 kuntum. Masing-masing bunga bergaris tengah kurang lebih 6 cm. Daun Kelopak berbentuk lanset, berwarna keunguan. Daun Mahkota lebih pendek, tetapi lebih lebar dari pada kelopaknya. Pangkalnya sempit dengan ujungnya runcing dan berwarna keunguan. Bibir bertajuk tiga membentuk corong dengan tajuk tengahnya yang lebar, runcing atau meruncing. Buah berbentuk jorong, panjang 3,2 cm namun bunganya jarang menjadi buah.
Anggrek Larat (Dendrobium phalaenopsis) yang pertama kali di temukan di pulau Larat, Maluku tumbuh baik di daerah panas, pada ketinggian antara 0 – 150 m dpl. Di habitat aslinya, Anggrek yang dijadikan bunga maskot provinsi Maluku ini tumbuh pada pohon-pohonan dan karang-karangan kapur yang mendapat sinar matahari cukup.
Anggrek Larat pernah menjadi sangat terkenal di kalangan para pecinta Anggrek, di samping Anggrek Bulan (Phalaenopsis amabilis). Karenanya hingga saat ini banyak sekali anggrek hibrida komersial dendrobium yang merupakan hasil persilangan dari anggrek spesies (anggrek alami) jenis ini.
Mungkin lantaran itu, di habitat aslinya anggrek Larat semakin langka dan terancam punah. Bunga anggrek yang kemudian ditetapkan sebagai flora identitas provinsi Maluku ini akhirnya ditetapkan menjadi salah satu dari 12 spesies Anggrek yang langka dan dilindungi di Indonesia berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1999.
Semoga Si Ungu dari pulau Larat ini masih berkesempatan untuk menebarkan pesona keindahanya di habitat aslinya.
  • Anggrek Hitam Liar
Anggrek hitam adalah salah satu spesies anggrek yang dilindungi di Indonesia karena terancam kepunahan di habitat aslinya. Anggrek hitam yang dalam bahasa latin disebut Coelogyne pandurata merupakan flora identitas (maskot) propinsi Kalimantan Timur. Populasi anggrek hitam (Coelogyne pandurata) di habitat asli (liar) semakin langka dan mengalami penurunan yang cukup drastis karena menyusutnya luas hutan dan perburuan untuk dijual kepada para kolektor anggrek.

Anggrek hitam (Coelogyne pandurata), sebagaimana namanya, mempunyai ciri khas pada bunganya yang memiliki lidah (labellum) berwarna hitam. Anggrek langka ini dalam bahasa Inggris disebut sebagai “Black Orchid”. Sedangkan di Kalimantan Timur, Anggrek Hitam yang langka ini mempunyai nama lokal “Kersik Luai”.

Meskipun Anggrek hitam identik dengan Kalimantan tetapi jenis anggrek ini selain di hutan liar Kalimantan juga tumbuh liar di Sumatera, Semenanjung Malaya dan Mindanao, Pulau Luzon dan Pulau Samar Filipina.

Ciri khas anggrek hitam lainnya yang membedakan dengan jenis anggrek lainnya adalah mengeluarkan bau semerbak. Biasanya tanaman itu mekar pada Maret sampai Juni. Anggrek hitam sebagaimana anggrek pada umumnya, tumbuh menumpang pada tumbuhan lain (epifit). Biasanya anggrek langka ini menempel pada pohon tua yang hidup di daerah pantai atau rawa.

Anggrek hitam (Coelogyne pandurata) tumbuh di tempat teduh. Umumnya jenis anggrek yang menjadi fauna identitas Kalimantan Timur ini tumbuh di dataran rendah pada pohon-pohon tua, di dekat pantai atau di daerah rawa dataran rendah yang cukup panas dan dekat sungai-sungai di hutan basah.

Tanaman yang epifit (hidup menumpang di tumbuhan lain) ini berkembang biak dengan dengan biji. Namun Anggrek hitam juga dapat dikembangbiakkan dengan cara memisahkan umbi semunya.

Anggrek Hitam Liar yang Makin Kelam. Populasi anggrek hitam (Coelogyne pandurata) di habitatnya yang liar semakin hari semakin langka. Meskipun menurut PP Nomor 7 Tahun 1999 anggrek ini dilindungi dan dilarang diperdagangkan bebas (kecuali hasil penangkaran), namun perburuan yang dilakukan untuk mengambil dan menjual jenis anggrek ini ke kolektor anggrek tidak kunjung mereda.

Selain itu, mulai beralihnya fungsi hutan untuk perkebunan dan pemukiman serta terjadinya kebakaran hutan yang terjadi tiap tahun semakin membuat populasi Anggrek hitam di alam liar semakin terancam kepunahan.

Sabtu, 19 Maret 2011

Sky-High bg 1

Sky~high
Spoiler: Bg 01
Jalanan kota gempar karena aksi kejar-kejaran antara siswa SMA yang berbeda sekolah. Mereka saling mengejar dengan membawa senjata tajam ditangan. Tidak perduli dagangan atau orang yang lewat, mereka menerobos begitu saja. Semuanya hacur berantakan.
Warga sekitar tidak dapat berbuat apa-apa. Karena mereka takut menjadi sasaran siswa-siswa itu.
Sekarang ini tawuran antar sekolah memang bukan hal yang tabu. Setiap hari selalu terjadi hal yang sama. Para warga hanya dapat menggelengkan kepala dan mengelus dada.
Dijalanan yang sama, Mila berjalan mencari sebuah alamat dengan berseragam lengkap. Dia bertanya alamat sekolah barunya pada setiap orang yang lewat.
Mila sangat terkejut melihat banyak siswa berseragam yang saling berkejaran. Ditambah mereka berkelahi dan saling memukul dihadapannya. Dia berusaha menghindari mereka. Dia sangat takut berada ditengah perkelahian mereka. Beberapa kali dia hampir terkena pukulan.
Saat sebuah tinju melayang kearahnya, seorang pemuda menariknya dan melindungi tubuhnya. Pemuda itu membawanya menjauh dari tempat itu. Mereka bersembunyi disebuah saung yang cukup jauh dari tempat itu.
Setelah beberapa saat, Mila baru menyadari pemuda itu memeluknya. Karena merasa terancam, dia menggigit lengan pemuda itu dan berlari kesudut yang lain. Pemuda yang menolongnya itu berteriak kesakitan.
“Jangan macam-macam!!” ucapnya.
Pemuda itu melihat wajah Mila yang begitu ketakutan.
“Sorry kamu jadi ikut-ikutan.” ucap pemuda itu.
Tanpa memperdulikannya, Mila berjalan pergi. Pemuda itu hanya tersenyum. Saat dia hendak melangkah pergi, Dia menemukan sebuah ponsel yang tergelerak diatas tanah.
Dia mengambil ponsel itu dan tersenyum senang.
Gara-gara kejadian itu, Mila terlambat dihari pertamanya sekolah. Dia datang disaat pintu gerbang hampir tertutup. Dia berusaha berlari sekuat tenaganya.
“Tunggu, Pak!” serunya.
Penjaga sekolah menghentikan langkahnya. Dia tidak jadi menutup pintunya. Mila segera mempercepat langkahnya.
“Saya murid baru Pak. Tadi saya tersesat.” ucap Mila denga nafas yang terengah.
“Murid yang telat harus tetap dihukum.” ucap penjaga sekolah itu. “Lompat kodok 10 kali!” perintahnya.
Mila mengerutkan dahinya. Terpaksa dia menuruti perintah penjaga killer itu. Dengan muka yang ditekuk, dia melompat-lompat seperti kodok.
Disisi lain segerombolan anak mengendap endap masuk melewati gerbang sekolah. Mila melihat pemuda yang ia temui pagi tadi berada diantara mereka.
Yuna, Bisma, Roni, Kafka!!” seru penjaga sekolah itu.
Langkah keempat murid itu terhenti. Mereka tersenyum.
Mereka dihukum bersama-sama.
Mila memandang pemuda itu dengan sinis. Sebab karena pemuda itulah dia telat dan dihukum. Namun pemuda itu malah mengambuntnya dengan senyuman. Hal itu membuat Mila semakin jengkel. Belum pernah dia bertemu dengan pemuda seperti itu.
Setelah hukuman selesai, mereka diperbolehkan masuk.
Didalam kelas barunya, Reka menemukan ponselnya yang hilang.
***
Disekolah barunya, Mila mempunyai banyak teman. Pribadinya yang ramah dan menarik dapat menarik perhatian banyak murid. Mila senang dapat bersekolah ditempat itu. Dia menyukai anak-anak yang bersekolah disana.
Satu hal lagi yang membuat hari baru Mila semakin indah adalah karena ada seorang pemuda yang sering menelephonnya. Pemuda itu selalu dapat membuatnya nyaman. Walau dia tidak pernah melihat wajahnya dan hanya mendengar suaranya.
Namun diantara sekian banyak siswa dan hal yang menyenangkan, dia paling tidak menyukai Yuna. Pemuda yang menyebabkan dia terlambat dihari pertama sekolah juga berandalan yang sangat senang berkelahi. Dia banyak mendengar cerita miring tentang Yuna. Dari pembangkang sampai pecandu narkoba.
Saat berpapasan dengan pemuda itu, dia selalu merunduk. Dia tidak ingin melihat sorot mata Yuna yang begitu lain. Suatu saat dia bertabrakan dengan Yuna di lorong sekolah. Tanpa berkata apapun Mila langsung pergi tanpa melihat wajahnya.
Yuna terus memandangnya sampai tubuh Mila menghilang didepan pintu kelas.
Hari ini Mila mengajak teman telponnya bertemu di halaman sekolah. Dia ingin melihat wajah pemuda yang selalu berbicara dengannya disetiap malam. Wajah dari suara yang mengantarnya tidur.
 Mila berjalan riang menuju halaman sekolah. Dia mencari seorang pemuda yang belum ditemuinya. Pemuda itu bersekolah ditempat yang sama dengannya. Namun mereka tidak satu kelas.
Mila tertegun ketika melihat Yuna duduk sendiri dihalaman sekolah. Tidak mungkin Lana adalah pemuda yang selalu diajaknya berbicara. Langkahnya yang tadi begitu riang, terhenti begitu saja.
Yuna menoleh dan melambaikan tangan pada Mila. Dia tersenyum ramah.
Mila semakin terkejut. Tanpa pikir panjang, dia berlari pergi menjauh dari Yuna. Dia sunggu tidak menyangka kalau pemuda yang membuatnya nyaman adalah siswa brandalan disekolah.
Yuna hanya memandang Mila. Dia menggengagam erat bunga Aster biru muda ditangannya. Awalnya Yuna berniat memberikan bunga itu pada Mila. Namun sepertinya gadis itu tidak menginginkannya.
Didalam kelasnya, Mila masih tidak percaya. Dia juga merasa bersalah karena pergi begitu saja. Biar bagaimanapun Yuna hanyalah manusia biasa. Dia juga pasti juga memiliki rasa sakit hari. Mila takut menyakiti hati Yuna.
Perasaannya sungguh tidak enak. Dia menyesal karena meninggalkan Yuna tadi. Hatinya tidak tenang.
Mila pergi ketempat janjiannya dengan Yuna. Namun pemuda itu sudah tidak ada disana. Dengan ragu dia melangkah menuju kelas Yuna. Tapi pemuda itu juga tidak ada disana. Akhirnya Mila menguatkan diri bertanya pada Bisma. Siswa yang selalu bersama Yuna.
“Anak itu pasti ada dikebun belakang sekolah. Cari aja disana!!” ucap Bisma.
Mika langsung mencari Yuna ditempat itu.
Taman dibelakang sekolah terlihat sangat sepi. Tidak ada murid yang beralulangan. Hanya nampak pohon-pohon yang menjulang tinggi. Udara yang berhembus terasa lebih sejuk.
Setelah cukup lama mencari, Mila menemukan Yuna sedang menanam bunga Aster yang tadi dia bawa untuk Mila. Mila tertegun melihat ketulusan Yuna saat menanam bunga itu.
“Aku mencarimu kemana-mana!!” ucap Mila.
Yuna menoleh. Dia tersenyum saat melihat Mila dibelakangnya.
“Sedang apa kau disitu?” tanya Mila.
“Memberi kehidupan pada tanaman ini!!” jawab Yuna. Dia berdiri kemudian mengambil selang air didekatnya.
Perlahan Mila mendekatinya. Dia tertarik akan apa yang Yuna lakukan.
Bunga Aster berwarna biru muda menghiasi tempatnya berdiri. Terlihat sangat indah. Bersinar seperti bintang dilangit malam. Bau harumnya mengisi penciuman Mila.
“Kau bisa mencobanya. Aku akan mengambil pupuk digudang.” ucap Yuna.
Pemuda itu menyerahkan selang airnya pada Mila. Kemudian beranjak pergi.
Mila melanjutkan pekerjaan Yuna. Dia merasa aneh. Saat Yuna ada dihadapannya dia merasa takut. Namun saat Yuna sudah ada disampingnya, rasa tacit iru menghilang begitu saja. Dia merasa Yuna bukanlah orang yang banyak diceritakan oleh anak-anak.
Saat ini dia melihat Yuna sebagai pemuda biasa. Pemuda yang sangat hangat dan penuh pesona lain. Sosok Yuna yang nakal dan urakan tidak terlihat dimatanya. Entah apa yang dia rasakan?
Tidak lama Yuna datang dengan sekarung pupuk. Dia melihat Mila yang tengah terdiam sambil memandang bunga-bunga dihadapannya. Dia tidak suka melihat wajah Mila yang seperti itu.
Yuna mengambil selang air. Kemudian menyemprotkannya pada Mila. Kontan gadis itu terjerebab kaget. Dia memandang Yuna dengan marah.
“Udaranya sangat panas. Kau perlu didinginkan!” seru Yuna.
Mila berdiri dan merebut selang air yang dibawa Yuna. Kemudian menyemprotkannya ditubuh pemuda iseng itu.
“Otakmu juga harus didinginkan…” seru Mila.
Dimulailah acara semprot menyemprot diantara mereka. Mila terus menyiram Yuna begitupun sebaliknya. Baju mereka sudah basah kuyup. Namun tetap tidak ada yang mau mengalah.
Matahari semakin meninggi. Karena kelelahan, Yuna dan Mila berbaring diatas rumput hijau. Tubuh dan baju mereka basah. Terlihat mereka juga sudah kedinginan. Namun angin sepoi musim panas menghangatkan tubuh mereka.
Yuna tertawa senang. Begitu pula dengan Mila. Mereka melihat langit biru yang terbentang luas. Tiada awan yang nampak mengisi kekosongannya.
“Sepertinya kau sudah menjadi anak nakal sekarang.” ucap Yuna.
Mila tidak mengerti. Dia memandang Yuna.
“Bel masuk sudah berbunyi sejak tadi.”
Mila baru tersadar. Dia segera bangkit dan melihat jam. Jam sebelas lebih. Pelajaran sudah dimulai tiga puluh menit lalu.
Yuna tersentum melihat tingkah Mila.  “Jika kembali sekarang, kita akan kena hokum. Sudahlah…hari ini belum berakhirkan?” ucap Yuna santainya.
Untuk Yuna, tidak ada dikelas saat pelajaran dimulai adalah hal biasa. Bahkan dia sering tidak masuk tanpa alasan. Sedangkan untuk Mila, hal ini adalah sesuatu yang baru.
“Walaupun kita menagis dan menyesal, waktu tidak akan pernah kembali lagi!!” ucap Yuna. Dia bangkit dan duduk disamping Mila.
Mila memandang Yuna. Saat itu terlihat sesuatu yang lain dari mata Yuna. Mata yang selama ini tidak berani ditatapnya, ternyata tersimpan sesuatu yang menghangatkan. Dia masih tidak menyangka kalau suara hangat yang selalu didengarnya adalah suara Yuna. Seseorang yang begitu dingin pada orang lain.
“Ayo kita pergi!!” ajak Yuna.
Tanpa memperdulikan jawaban Mila, Yuna menggandeng Mila pergi. Mila tidak dapat berbuat apa-apa. Dia begitu saja menuruti keinginan Yuna.
Diam-diam Yuna mengambil sepedanya diparkiran sekolah. Untung penjaga sekolah yang sering menghukumnya itu sedang tidak ada. Jadi Yuna dapat dengan mudah melangsungkan aksinya.
Yuna membonceng Mila menelusuri jalanan. Mereka melewati taman dan danau yang indah.
Berada dekat dengan Yuna membuat Mila merasa lain. Terasa sesuatu yang berbeda didalam diri Yuna yang sangat ingin dia tahu. Saat melihatnya dari kejauhan, Yuna terlihat dingin seperti gunung es. Namun saat berada disisi dan dekat dengannya, terasa hangat seperi angin sepoi dimusim panas.
“Pegangan!!” seru Yuna. Dia memegang tangan Mila dan meletakkannya dipinggangnya.
Awalnya Mila ragu. Namun akhirnya dia memeluk Yuna dengan erat. Yuna tersenyum senang. Dia semakin melajukan sepedanya dengan cepat. Mila semakin memeluknya dengan erat.
Mereka melewati siang yang indah bersama. Hari ini matahari bersinar dengan terang. Cahayanya yang begitu indah mengiringi kebarsamaan Yuna dan Mila. Di awal kebersamaan mereka.
***

Minggu, 13 Maret 2011

“Boku Wa Kimi Ni Koi Wo Suru” Ken Hirai

moshi mo negai ga kanau nara kimi no kanashimi wo boku
no mune no nakani

sosogi konde kudasai sono itami naraba boku wa tae rareru
mirai egaku chizu mo nakushite shimau
chippo kena boku dake redo kimi wo mitsuketa

sayonara , arigatou , suki dayo , suki dayo
sayonara , waratte yo , naku nayo , baka dana
tsutae tai kotoba wa tome donaku afure ru
nando mo , nando demo boku wa kimi ni koi wo suru
kimi no negai ga kanau nara subetesa sageru to kokoro kara ieru

boku ga inaku nattemo kieru koto nai
koi itoni somaru kokoro kimi to mitsu keta

sayonara , mata aou , gomenne , suki dayo
sayonara , waratte yo , okonnayo , baka dana
koishii kurushii , itoshii ja tari nai
nando mo , nando demo bokuha kimi to koi wosuru
koi suru hitomi to ai suru itami wo
kimi ga boku ni kureta kagayaki wasure nai zutto

sayonara , arigatou , suki dayo , suki dayo
sayonara , waratte yo , naku nayo baka dana
tsutae tai kotoba wa tome do naku afureru
nando mo , nando demo boku wa kimi ni koi wosuru
sayonara , mata aou , gomenne , suki dayo
sayonara , waratte yo , okonnayo , baka dana
koishii kurushii , itoshii ja tari nai
nando mo , nando demo sakebu yo suki dayo

sayonara...